"Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu." | Efesus 4:1
Salah satu adegan paling berkesan dari serial TV
maupun film layar lebar Mission Impossible adalah adegan dimana salah satu agen
mengenakan topeng yang sangat mirip dengan tokoh yang ingin ditiru. Bahkan
suara dan gesturenya sangat mengecoh semua orang yang melihat. Sampai tiba
waktunya, dimana ia akan merobek topeng yang menyerupai kulit itu dari wajahnya.
Sedihnya, hal yang sama juga dilakukan oleh banyak
kita yang mengaku sebagai Kristen. Kita bisa begitu nampak rohani digereja,
apalagi jika kita sudah melayani sebagai pengurus, pelayan altar, atau bahkan
sebagai pengajar Firman. Namun kita bisa menjadi sama sekali berbeda
ditengah-tengah lingkungan pegaulan kita, di kantor, kampus dan sekolah, ditengah dunia. Seolah-olah kita memiliki kehidupan ganda.
Dari balik jeruji penjara, Paulus sama sekali tidak
mengeluhkan keadaannya. Sebaliknya, keprihatinan terbesarnya ditujukan kepada
anak-anak Tuhan yang hidup tanpa integritas. Integritas Kristiani adalah
kesatuan antara apa yang kita imani dengan apa yang kita pikir, ucap, dan
lakukan sehari-hari, disetiap tempat, disetiap saat. Itu sebabnya ia katakan
bahwa hidup kita HARUS berpadanan (sama/sesuai) dengan panggilan kita sebagai anak-anak Terang.
Jadi, jika kita berkata bahwa kita adalah seorang
Kristen, maka itu harus berlaku dalam seluruh sistem nilai kita dan dalam
setiap pikir, tutur, dan laku kita dimana saja. Tidak hanya di gereja.
Melainkan juga di tengah dunia. Tidak hanya di dunia, tapi juga di dunia maya
(internet). Kita tidak bisa mem-posting hal-hal yang bertentangan dengan
value-value iman kita sebagai seorang Kristen. Kita tidak bisa kelihatan
"rohani" di pelayanan, sementara berperilaku tidak rohani ditengah
masyarakat dan di situs-situs jejaring sosial. Itu namanya kita menipu diri sendiri,
sebab Tuhan sama sekali tidak tertipu. Mata-Nya tajam melihat sampai kedalaman
hatimu.
Ayo, bereskan!
Penulis
Pdt Assaf Imanuel - Gembala Jemaat GBI LivingBread